Soal Survei Kepuasan Publik, Ini Tanggapan Bupati Purwakarta
- Kamis, 10 Jul 2025
- Administrator
- 143 Membaca

PURWAKARTA - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Saepul Bahri Binzein menaggapi hasil survei terbaru yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terhadap kinerja Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Purwakarta dibawah kepemimpinannya.
Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA menunjukan, sekitar 83,6 persen masyarakat mengaku puas atas kinerja Bupati Purwakarta yang populer disapa Om Zein.
Meski hasil survei terbilang cukup tinggi Om Zein mengaku masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan terutama peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di Kabupaten Purwakarta.
"Kita masih punya banyak PR besar terutama terkait dengan peningkatan sumber daya manusia, karakter, kultur masyarakat. Karena ini adalah salah satu faktor terbesar yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan," ungkap Om Zein, pada Kamis 10 Juli 2025.
Oleh karena itu, Om Zein mengajak kepada semua pihak untuk bersama-sama meningkatkan SDM terutama dalam pembentukan karakter dan kultur masyarakat agar terwujudnya Purwakarta Istimewa.
"Om zein ajak semua pihak mulai dari hal yang sangat sederhana, karena terkadang kita lalai terhadap hal-hal kecil sehingga tak mampu menyelesaikan yang besar," kata Om Zein.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah yang memaparkan hasil survei tersebut, kepuasan publik atas kinerja Om Zein melebihi kepuasan terhadap institusinya, yaitu pemerintahan kabupaten Purwakarta yang 79,5 persen.
“Ini persepsi positif yang melekat begitu kuat terhadap personal figur Om Zein dibanding terhadap institusinya. Dengan kata lain, mayoritas publik di Purwakarta lebih melihat sosok Om Zein nya ketimbang lembaga pemerintah yang dipimpinnya,” katanya.
“Sekitar 81,6 persen publik menilai Om Zein berhasil memimpin Purwakarta. Persepsi positif ini muncul karena Om Zein dianggap sebagai bupati yang rajin turun menyelesaikan langsung persoalan yang terjadi," sambungnya.
Toto berpendapat, persepsi positif terhadap Om Zein ini juga tergambar dari tingkat pengenalan yang berbanding lurus dengan tingkat kesukaannya. Yaitu, keduanya sama-sama tinggi.
Dia mencontohkan pengenalan Om Zein yang tembus 98,2 persen, dan dengan tingkat kesukaan mencapai 97,0 persen. Data yang seperti itu, jika belajar dari pengalaman LSI Denny JA melakukan ratusan kali survei, masuk dalam kategori moncer.
Toto menjelaskan, yang dimaksud moncer itu adalah figur yang punya potensi besar untuk dengan mudah terpilih kembali. Kenapa? Karena syarat hukum besi untuk menangnya sudah terpenuhi.
"Jika tak ada tsunami politik atau money politic dari lawannya, figur yang seperti itu biasanya akan melenggang untuk terpilih kembali. Dan kebetulan, itu ada pada Om Zein," ungkapnya.
Mengenai beberapa program yang dinilai publik sebagai prestasi menonjol, Toto mencontohkan, diantaranya, pembangunan infrastruktur (33,6 persen), pendidikan (20,5 persen), pertanian (11,8 perse ln), kesehatan (9,3 persen), ekonomi (8,0 persen) dan program lainnya dibawah 5 persen.
Isu lain yang juga terpotret dari survei ini, antara lain, pembangunan sarana dan prasarana transportasi yang dianggap puas oleh 76,6 persen. Begitu juga dengan kepuasan terhadap pelayanan publik yang rata-rata diatas 80 persen,
Namun begitu, Toto mengingatkan, bahwa temuan data survei juga mengungkapkan kabar buruk yang harus menjadi PR besar, baik Om Zein maupun Abang Ijo. Yaitu, masalah umum terkait ekonomi ( 64,5 persen) dan masalah khusus terkait pengangguran (73,2 persen).
Meskipun, lanjut Toto, beberapa hal yang menyangkut keadaan secara umum, mayoritas publik mengaku sangat baik dan cukup baik. Misalnya, masalah keamanan (84,0 persen), kehidupan sosial ( 84,3 persen), pelaksanaan pemerintahan (70,0 persen) dan penegakan hukum (70,0 persen). Selebihnya, seperti ekonomi dibawah 50 persen.
Sebagaimana diketahui, survei dilakukan dari tanggal 30 Juni - 5 Juli 2025 dengan menggunakan metodologi standar Multistage Random Sampling terhadap 440 responden, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error plus minus 4,8 persen. (Diskominfo Purwakarta)
Bagikan