Diantara Puing-puing Lapak Bungursari: Kisah Pedagang, Janji Om Zein, dan Semangat Julang Ngapak

  • Sabtu, 20 Sep 2025
  • Administrator
  • 109 Membaca
image

PURWAKARTA - Di tengah pekatnya malam, kobaran api tiba-tiba merobek ketenangan Kecamatan Bungursari, Purwakarta. Pusat oleh-oleh yang menjadi denyut nadi ekonomi lokal luluh lantak dilalap si jago merah pada Sabtu, 20 September 2025 dini hari. Namun, di balik duka mendalam, secercah harapan muncul dari janji sang pemimpin daerah.

Kebakaran hebat ini menghanguskan setidaknya 20 kios yang menjajakan berbagai oleh-oleh khas Priangan. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, yang akrab disapa Om Zein, dengan sigap meninjau lokasi kejadian dan memberikan angin segar bagi para pedagang. Ia memastikan bahwa pemerintah daerah akan segera membangun kembali lapak mereka dengan sentuhan arsitektur khas Julang Ngapak, sebuah simbol kebangkitan dan semangat baru.

"Tempat ini kita beresin langsung hari ini, dan kita bangunkan lagi dengan ciri khas julang ngapak. Jadi semua korban jangan khawatir dan tetap tenang, jangan bersedih," ujar Om Zein seperti dikutip dari akun TikTok @omzein_bupatiaing.

Selain menjamin keberlanjutan usaha para pedagang, Om Zein juga memastikan seluruh biaya pengobatan korban kebakaran akan ditanggung oleh pemerintah daerah, termasuk bagi mereka yang memiliki tunggakan iuran BPJS. "Korban yang sekarang di rumah sakit, yang BPJS-nya nunggak, Om Zein sudah bayarin. Pokoknya semuanya tenang, semuanya tidak usah gelisah," ujarnya.

Om Zein menambahkan bahwa musibah ini harus menjadi pengingat bagi semua pihak untuk memperkuat sistem keamanan lingkungan. "Tentunya semua ada hikmahnya. Mudah-mudahan ke depan kita lebih berhati-hati lagi, dan sistem keamanan lingkungan lebih diperkuat," ujarnya.

Salah seorang pedagang yang menjadi korban kebakaran, Dedi Iskandar (32), mengaku hanya sempat menyelamatkan orang tua dan adiknya saat api mulai membesar. Ia memperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai Rp40 juta. "Intinya orang tua sama adik dulu yang bisa diselamatkan. Barang-barang nomor dua. Motor, ijazah, dokumen penting, semua habis di dalam," kata Dedi.

Sementara, Komandan Regu Pemadam Kebakaran Purwakarta, Isma, menjelaskan bahwa laporan kebakaran masuk sekitar pukul 00.50 WIB. Saat petugas tiba di lokasi, api sudah membesar dan menjalar dengan cepat. "Diduga sementara penyebab kebakaran karena korsleting listrik. Kendala utama di lapangan adalah sumber air yang jauh sehingga pemadaman memakan waktu lama," terang Isma.

Petugas pemadam kebakaran mengerahkan tiga unit kendaraan dan puluhan personel untuk memadamkan api. Namun, hingga pukul 03.00 WIB, api belum sepenuhnya padam. Kerugian material akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Meski api telah merenggut harta benda, namun tidak dengan semangat dan harapan. Di balik puing-puing yang menghitam, terukir janji untuk membangun kembali, bukan hanya fisik, tetapi juga asa yang sempat padam. Arsitektur Julang Ngapak akan menjadi saksi bisu kebangkitan Bungursari, mengingatkan kita bahwa di setiap musibah, selalu ada ruang untuk cinta, harapan, dan gotong royong yang tak pernah lekang oleh waktu. (Diskominfo Purwakarta)

Bagikan

Apakah Anda Memiliki Pertanyaan?

Kami akan membantu Anda dalam 24/7.
Hubungi Kami